Minggu, 27 September 2015

Bersin, Nikmat yang Terlupakan

Bersin, Nikmat yang Terlupakan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda;

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka apabila seorang bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya (dengan mengucapkan Yarhamukallah).

Dan adapun menguap, maka dia dari setan, maka hendak dia menahan menguap semampunya. Lalu apabila dia sampai mengucapkan; ‘‘Haaah”, setan akan menertawainya…!!!” (Shahih al- Bukhari, kitab al-Adab no. 6223)

Ibnu Hajar rahimahullah berkata; ‘‘Al- Khaththabi rahimahullah berkata; ‘‘Makna arti dan benci terhadap kedua perbuatan tersebut diarahkan atau ditujukan kepada sebab keduanya. Hal itu karena bersin muncul dari ringannya tubuh seseorang, terbukanya pori² dan kenyang yang tidak berlebihan.

Dan ia berbeda dengan menguap, karena ia muncul disebabkan penuhnya perut dan beratnya badan, yang mana hal itu biasanya disebabkan karena banyak makan dan pencampuradukkan jenis makanan yang dikonsumsi. Maka yang pertama (bersin) mendatangkan semangat untuk beribadah, sedangkan yang kedua sebaliknya…!!!’’ (Fath Al-Bari: 10/607)

Subhanallah..!!

Arti Gerakan Shalat


Arti gerakan shalat

1. Lepaskan Sandal : Lepaslah Dunia Anda

2. Allahu'akbar: Tidak Ada Yang Lebih Besar Dari Allah

3. Mengangkat Kedua Tangan: Lemparkan Segala Beban Ke Belakang

4. Berdiri: Anda Sedang Berdiri Menghadap Allah

5. Tangan Kanan Diatas Kiri: Bersikap Sopanlah Di Hadapan Allah

6. Rukuk : Bungkukkan Diri Anda Untuk Allah Saja Dan Tundukkan Hati Anda Bersamanya

7.Berdiri Dari Rukuk : Segala Puji Bagi Allah Yang Menjadikan Punggung Tegak Kembali

8. Sujud: Letakkan Bagian Tubuh Anda Yang Paling Terhormat "Wajah" Anda Pada Tempat Yg Paling Rendah Di Bumi "Tanah". Ingatlah Bahwa Anda Berasal & Kembali Ke Tanah

9. Duduk Lalu Sujud: Bersimpuhlah Untuk Allah Dan Sujudlah Kembali, Sebab Sujud Tak Cukup Sekali

10. Tasyahud: Salam Sejahtera, Shalawat, Dan Segala Yang Baik Adalah Milik Allah. Rasakan Keagungan Allah Ketika Itu

12. Salam Kekanan: Tujukan Kepada Malaikan Pencatat Kebaikan

13. Salam Kekiri: "Hai Malaikat Disebelah Kiri, Aku Sudah Bertaubat" Ucapkan Dalam Hati.

Sabtu, 26 September 2015

7 Kebiasaan yang Memperkaya Hidup


7 Kebiasaan yang Memperkaya Hidup

1.      Kebiasaan mengucap syukur.
Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik, tapi juga dalam kesussahan dan hari-hari yang buruk. Ada rahasia besar dibalik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi diseluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat dsb. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.
2.      Kebiasaan berpikir positif.
Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera kearah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.
3.      Kebiasaan berempati.
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif dibalik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dsb.
4.      Kebiasaan mendahulukan yang penting.
Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah! Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yang tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.
5.      Kebiasaan bertindak.
Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.
6.      Kebiasaan menabur benih.
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.
7.      Kebiasaan hidup jujur.
Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.

Bagaimana Akhlak Orang Berpulang Haji dan Haji yang Mabrur


Bagaimana Akhlak Orang Berpulang Haji dan Haji yang Mabrur

     Setelah pergi haji tentunya kita akan dipandang berbeda oleh masyarakat disekitar kita. Bagaimana perbedaan kita dari yang sudah haji karena itu kita harus selalu menjaga sikap dan semoga sepulang haji kita mampu menjadi tauladan yang baik seperti rosululloh, karena bagaimanapun juga masyarakat kita akan lebih menghargai orang yang sudah haji.           
           Haji mabrur ialah haji yang benar-benar mampu merubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang baik, sedangkan menurut para ulama haji yang mabrur ialah haji yang mampu merubah perbuatan yang tidak baik menjadi baik, sebelum ia dinilai cukup oleh masyarakat, tetapi mampu untuk menunaikannya.
            Hal-hal seperti ini tidak mungkin terpenuhi oleh siapapun. Orang yang baik tidak akan merubah tabiatnya menjadi sombong. Oleh karenanya orang yang turun haji hendaknya jangan melupakan sejarahnya. Bukankah sebelum haji kita berpamitan kepada tetangga untuk meminta do’a  dan do’a restu agar dapat menjadi haji yang mabrur. Bukankah di mekah kita rela bangun pagi dan berlama-lama membaca al-qur’an di masjidil haram, itu semua agar haji kita mabrur.
            Mari kita jaga kemabruran haji kita yaitu berusaha untuk lebih baik dalam segala hal sesudah berangkat haji. Andai orang-orang yang haji mampu menjadi tokoh yang baik. Maka Negara Indonesia akan menjadi negara yang sholeh. Amin. 

Jangan Tinggalkan Kebiasaan Jemur Bantal dan Kasur


Jangan Tinggalkan Kebiasaan Jemur Bantal dan Kasur

Kebiasaan menjemur bantal dan kasur sudah mulai jarang dilakukan orang. Padahal kebiasaan menjemur bantal dan kasur di bawah sinar matahari sangat bagus buat kesehatan badan saat tidur.

Asal tahu saja, bantal dan kasur adalah tempat ternyaman buat Tungau alias Kepinding alias Bangsat alias kutu busuk (Cimex rotundanus).

Kepinding ini biasanya hidup disela-sela kasur, bantal, seprai, tikar, dan suka menggigit manusia yang membuat gatal dan kemerahan.

Memang belum ada penelitian, gigitan kepinding bisa berakibat penyakit serius. Tapi gigitan kepinding bisa mengganggu kualitas tidur. Dan jika tidur kurang nyenyak akibatnya akan membuat tubuh tidak fit.

Efek dari gigitan serangga ini bisa sangat beragam, mulai dari kulit memerah, bentol, dan jika kulitnya sensitif bisa menyebabkan iritasi kulit, seperti dikutip dari Livestrong.

Sedangkan debu-debu yang menempel di bantal dan kasur bisa menyebabkan reaksi alergi seperti gatal-gatal atau masuk ke paru-paru yang membuat napas sesak dan batuk. Belum lagi, bau kasur yang pengap juga bisa membuat seseorang terjaga tiap malamnya.

Untuk menjaga agar tidak banyak debu atau kepinding dan bau kasur yang tidak sedap, maka menjemur kasur dan bantal di bawah sinar matahari merupakan salah satu jalan keluar yang mudah dilakukan.

Jika cuaca sedang baik dan kecepatan anginnya tidak terlalu tinggi cobalah untuk menjemur kasur dan bantal di luar rumah. Sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari bisa membantu menghilangkan segala jenis bau dan juga serangga yang menempel di kasur.

Tips menjemur bantal dan kasur:

1. Lepaskan seprai dan sarung bantal lalu jemur keduanya selama minimal 4 jam sambil sesekali di tepuk-tepuk dengan sapu lidi bersih atau kayu.

2. Setelah selesai, masukkan kembali kasur dan bantal ke dalam rumah dan vacuum atau bersihkan dengan sapu lidi bersih di sisi tempat tidur untuk menyingkirkan akumulasi debu dan kotoran yang menempel lalu gunakan seprai dan sarung bantal yang bersih.

3. Jemur kasur dan bantal sebulan sekali, sedangkan seprai dan sarung bantal hendaknya diganti setiap seminggu sekali.